Search This Blog

Berdamai Dengan Hati


Hujan turun dengan deras , aku duduk di beranda rumah ku sambil membaca novel, pikiran ku terbang melayang mengingat sepasang mata indah itu dan senyum manisnya yang menggetarkan hati .Tak sadar novel yang ku pegangi sedari tadi halamannya tak berpindah ,hingga seseorang membuyarkan lamunan ku.
"woiii , lagi baca novel atau ngelamun sih ? liat tu novel nya sampai lumutan nungguin kamu yang ngelamun " Citra datang di waktu yang tidak tepat mengganggu lamunan ku saja ,aku berdiri menuju kamar ,sama sekali tidak mengubris perkataan Citra .Citra mengikuti ku dengan santai , tanpa rasa bersalah sedikit pun .tak tahu apa kalau temannya ini sedang tak ingin di ganggu ,tiba tiba dia mendahului ku dan menghadangku ,aku yang kaget dengan tindakan bodohnya ,hampir saja terjatuh .
"Citra ,kamu apa-apaan sih untung aja aku nggak jatuh "
Citra yang berdiri dihadapan ku hanya menatap ku lekat-lekat berusaha mencari rahasia yang aku simpan atau berusaha mencari komedo diwajah ku yah tak tahu lah ,sayang aku tak bisa membaca pikiran orang ."mau apa sih ,datang tak diundang .Ganggu istirahat orang saja ,minggir sana "
Aku merenggut ,Citra menatapku alis nya di picukkan , bola matanya menatap lekat-lekat mataku , dan tangannya berada di pinggang . Aku membalas tatapannya ,dia berhenti menatapku dan berjalan menuju kamar ku .Aku menggelengkan kepala melihat tingkah Citra yang aneh bin ajaib itu .Aku mengikutinya ke kamar dan duduk di tempat tidurku ,ku lihat Citra sedang melihat-lihat koleksi novel ku
" tumben kamu kesini Cit, ada yang penting ya ? " tanya ku yang mulai penasaran . Dia berbalik dan duduk di samping ku
"aku tahu kamu suka Gery kan " ucap nya blak-blakan yang membuat aku terhenyak .Dia melanjutkan kalimat nya " Gery sudah punya pacar ,dan pacarnya sepupuku .kemarin aku lihat dia sama sepupuku di taman kota . mereka baru jadian 2 minggu yang lalu " hatiku terasa tertohok mendengar perkataan Citra. Tapi aku berusaha menyembunyi kan nya "terus apa hubungannya dengan aku ? " Citra memblablakan matanya dan menatap ku untuk yang kesekian kali nya "kamu bohong kan ? ,atau pura - pura bego .Aku tahu kamu suka Gery dari pertama kali ketemu dia di sanggar tari itu kan , ngaku deh !!" aku menghela nafas berat " nggak kok, aku cuman kagum saja sama dia ,lagian dia cuman nganggap aku adik dan aku pun sebalik nya " Citra berdiri mungkin merasa tak puas dengan jawaban ku .Ia menatap interior kamarku yang berwarna hijau . Hujan di luar masih deras ,dan itu membuat kamar ku terasa sejuk.Sejenak aku melupakan pertanyaan dari Citra ,mungkin lebih tepatnya pernyatan dari Citra. Dalam hati aku berkecamuk "kenapa Citra harus tahu perasaan ku ke kak Gery dan kenapa ia mengatakan itu semua yang jelas - jelas membuatku sakit hati "

Aku berusaha menutupi rasa suka selama ini .Aku tahu mungkin kak Gery tak menyukaiku dan tetap menganggapku sebagai adiknya . Aku masih ingat saat itu ia mengatakan aku adik kecilnya yang paling manis dan paling ia sayangi .Semenjak itu aku tahu tak sepantasnya aku mencintainya .Lama aku berusaha memendam rasa ini ,namun semakin besar aku mencintai kak Gery .Aku berusaha menghapus semua rasa cinta ku kepadanya,tapi itu semua membuat ku hampa ,dan perasaan itu muncul kembali .Lebih baik aku memendam perasaan ini karena hanya ini satu-satu nya yang bisa ku kenang untuk kak Gery .Rasa suka yang selamanya tak akan dimiliki olehnya ,sampai kapan pun aku selalu mengingat perasaan ini .Aku tak pernah berani mengungkapkan karena aku takut kecewa, dan takut melihat semua fakta bahwa seorang yang ku cintai tak menganggapku lebih dari sekadar adiknya .

Citra kembali duduk di samping ku . Aku menguatkan hati untuk menjawabnya "aku tak tahu ,sudahlah aku ikut bahagia kok kalau kak Gery sudah punya pacar lagian aku sebagai adik selalu mendukung yang terbaik untuk kakaknya ." Citra menatapku penuh simpati .Jujur aku tak suka di kasihani .Aku merasa seperti orang yang kehilangan benda kesayangannya ,iya memang aku kehilangan kak Gery ,tapi aku tak mau kehilangan perasaan ini ,dan aku tak perlu rasa simpati Citra , karena aku mampu mengobati rasa sakit ini .Citra mengatakan sesuatu dengan tulus ."aku tahu kamu kuat Tha ,sama halnya dengan pohon sekuat kuatnya pohon pasti akan patah juga , dan kamu seperti pohon itu. Aku harap kamu bisa jujur dengan Gery dan mulailah berdamai dengan dirimu Tha " aku hanya mengangguk dan menatap punggung nya ,yang perlahan menghilang .Aku mengurung diri di dalam kamar berusaha meresapi perkataan Citra namun aku lelah untuk berpikir .Aku hanya memandang langit - langit kamarku yang di penuhi bintang warna warni buatanku .Andai aku bisa memetik bintang ,mungkin itu bisa mengobati rasa lukaku .Tapi sayang bintang yang selama ini di dekatku saja tak bisa kupetik .Apkah aku egois karena mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih? .Apakah aku tak berhak atas perasaan ini ??? ah sudah lah itu semua membuat ku pusing ,aku ingin berhenti berpikir saja .

Hujan sudah reda sedari tadi . Aku tak tahu sudah berapa lama aku mengurung diri di dalam kamar. Saat aku membuka mata kamarku gelap gulita hanya diterangi cahaya bintang. Aku malas keluar, jadi aku hanya duduk di dekat jendela dan memandang bintang diluar , hatiku terasa sesak ,ingin rasanya aku menangis, namun air mata ini tak mampu keluar. 
Pintu kamarku di ketuk dan sseorang memanggilku dari luar."Tha ,aku amau minjem novel HEAVEN donk,, buka pintunya cepet” aku bangun dari tempat dudukku. Kakakku selalu saja meminjam novelku, nanti kalau sudah rusak atau hilang ia pasti tak mau mengaku. Kubukakan pintu untuknya , kakakku masuk dan melihat keadaanku yang amburadul.” Heh kamu kenapa?, muka kok kusut kayak gitu , belum disetrika ya?” canda kakakku, aku mendengus dan memandang wajahku di cermin. 
Aku tersenyum masam melihat bayangan diriku tersenyum “ oh betapa rapuhnya aku ini “ ujarku dalam hati . “ eh dimana novelnya,,, kok dari tadi aku cariin ngga ada?” kakakku sibuk menggebur buku, dan lemariku tapi tak menemukannya juga “ di atas lemari. Kalau sudah ketemu cepet keluar” kataku jutek “ iya, iya,,, huh! pasti ada masalah ya? , sama pacar? Atau sama hati kamu?, haha” aku hanya mengangguk “ Tha, kalau punya masalah jangan dipendam sendiri, jadi orang mesti jujur dan terbuka” kata kakakku , dan membuatku sedikit kesal “ maksud kakak?” kakakku tersenyum “ Tha,, jujurlah pada hatimu ya,, katakana yang sebenarnya kepada orang yang kamu sayang itu,, hati ngga pernah bisa dibohongi ,coba deh kamu dengerin hati kamu paling dalam ,apa kata hatimu itu? Dengarkan dan ungkapkan. 
Jaga hati kamu baik, baik karena hati itu mudah rapuh sayang dan mulailah berdamai” aku terhenyak mendengar perkataan kakakku , perkataan ini sama maknanya dengan perkataan Citra “ ya, ya sana pergi cepet,, “ aku mendorong kakakku keluar “ oke, oke aku pergi , ngga usah dorong -dorong aku bias keluar sendiri” namun sebelum ia menghilang dari balik pintu, aku memanggilnya “ kak,” ucapku pelan “apa maksud kakak bahwa aku harus berdamai?, dan dengan siapa aku harus berdamai?” kakakku menjawab sambil tersenyum senang , mungkin karena kasihan terhadapku
” suatu saat nanti kamu akan tahu, karena jawabanya ada pada dirimu sayang, udah sana tidur gih” kakaku keluar,dan aku masih bingung dengan perkataan Citra dan kakakku.

Aku beranjak ketempat tidur, perlahan mataku terpejam dan aku pun terlelap. Keesokan harinya , Citra datang kerumahku “ hai udah siap?” sapanya, siang ini kamu ada jadwal latihan disanggar “ udah, yuk jalan” kataku berusaha untuk bersikap wajar. Tapi aku tahu, aku tak bias membohongi sahabatku itu. Namun Citra tak mengungkit masalah kemarin , seolah-olah kemarin tak pernah terjadi apa-apa,dia memang sahabatku yang pengertian. Hari ini aku akan bertemu kak Gery, “apakah aku sanggup menemuinya? “ tanyaku dalam hati.” Tha aku harap hari ini kamu mau jujur , karena mungkin ini hari terakhir kamu bertemu dengan kak Gery ” perkataan Citra membuatku tercengang “ oh benarkah?, kenapa kak Gery ngga ngasik tahu aku, memangnya dia mau ke mana?” aku berusaha menyembunyikan perasaan kecewaku. Hatiku sakit , kenapa kak gery tak mengabariku dan sekarang dia jarang datang kerumahku ataupun jalan jalan bersamaku. 
Apa dia sudah tak menganggapku adik lagi?, atau dia sudah melupakan aku? Aku bertanya tanya dalam hati. “ dia akan pindah , aku tak tahu ke mana , yang jelas hari ini hari terakhir dia di sanggar. Tha aku tahu kamu kecewa tapi coba deh, dengerin hati kamu jangan pakai egomu di situasi seperti ini” aku terdiam seribu bahasa, angin semilir menerpa wajahku. Berpikir dan berpikir, merenungi perkataan sahabatku. Aku tak mau kehilangan kak Gery, tidak apa apa jika aku tak bias mendapatkan cintanya, asal dia selalu ada di sisiku dan menemaniku. Aku berjalan lunglai, apa yang harus aku perbuat.

Kaki ku seketika berhenti melangkah, saat menatap dua orang yang sedang mengobrol dengan mesra di depan gedung sanggar tari. Aku tahu aku tak bias memiliki keduanya, kak Gery dan cintanya., kullihat senyum itu , yang membuatku terpesona, tapi kini snyum itu bukan untuk ku melainkan untuk kekasihnya. Langit mendung mengambarkan suasana hatiku yang sedang kacau. Tiba tiba rintik hujan turun membasahi tubuhku ini ” tha hujan nih yuk masuk” Citra menepuk bahuku. Aku sadar sudah saatnya aku melepasnya. Aku menganguk dan menuju ketempat mereka berdua. 
Kak Gery kaget melihat kedatanganku. Aku sebisa mungkin tersenyum kepadanya” hai kak , lama ya ngga ketemu, udah punya pacar baru, adiknya dilupain dh” ucapku bercanda. Kak Gery hanya tersenyum getir. “ Tha maafin kakak ya” hamper saja aku menangis mendengar perkataan kak Gery. “Oh Tuhan betapa rindunya aku mendengar suaranya yang merdu itu, sanggupkah aku kehilangannya Tuhan.” Kataku dalam hati. “ hahaha kakak yang tadi itu bercanda kok, ngga usah dianggap serius. Aku senang kok kalau kakak udah ketemu cewek yang pas buat kakak, aku juga bahagia. Kenalin dong” aku berusaha setegar mungkin, menutupi rasa sakit hatiku ini. “ oh ya, kenalin ini Sisil, sil ini Mitha “ “hai” balasku seadanya, dan Sisil tersenyum kepadaku.

Tak asnggup aku berada disana, membohongi perasaanku yang hancur ini. Hujan diluar semakin deras, sederas air mataku yang ingin keluar. Sekarang aku tahu betapa sakitnya mmbohongi orang yang aku cintai.. aku memang pengecut, aku takut kehilangan perasaan ini, perasaan yang selalu membuatku dekat dengannya. Tapi aku junga taku kehilangan kak gery, dan aku tak sanggaup membohonginya. Citra benar aku harus jujur, aku tak ingin suatu saat nanti menyesal karena tak jujur dengan hatiku ini . “ Tha” “ kak” ucap kami berbarengan. Aku dan kak Gery tertawa “ ya sudah kamu duluan” . aku tak tahu begitu banyak yang kurindukan darinya. Aku rindu tawa renyahnya, aku rindu senyumannya, dan aku rindu mata indah nya. Aku mentapnya lekat lekat “ Tha” suara itu membuyarkan lamunanku “ eh apa ka?” kak Gery tersenyum “ tadi kamu mau ngomong apa?” Tanya kak Gery sekali lagi “ oh, bisakah kita bicara bedua saja ada hal penting yang ingin aku sampaikan” aku menatap kak gery penuh harap. Inilah kesempatan terakhirku sebelum ia pergi. Citra dan pacar kak 
Gery pergi meninggalkan kami berdua “ kamu mau ngomong apa?” aku gugup, perlahan kuatur nafasaku “ kak, aku dngar dari Citra kakak akn pindah, benarkah itu?” kataku perlahan dengan suara lirih “ iya itu benar, maafin kakak ngga ngasik tahu kamu terlebih dahulu . karena kakak takut kamu kecewa, kakak ngga mau liat kamu sedih” aku tertunduk, tak berani menatap kak Gery dengan mata penuh air mata, aku merasa kecewa, sangat kecewa karena kak 
Gery tak pernah menyadari perasaanku itu. “ aku lebih kecewa lagi karena kakak membohongi ku kemana saja kakak selama ini, semenjak perpisahan itu kakak tak pernah menemiku lagi, dan kakak tak pernah datang kesanggar lagi, tapi kini kakak datang hanya untuk mengucapkan selamat tinggal. Kakak tahu betapa hancurnya aku mengetahui kakak akan pergi dari orang lain, apa kakak sudah tak percaya denganku lagi?” kucurahkan semua perasaan amarahku kepadanya “ bukan itu maksud kakak, Tha kakak ngga ingin memberikan harapan kosong kepadamu, kakak sudah tahu perasaanmu tha, dan kakak ngga ingin membuatmu lebih kecewa lagi “ aku tercengan, darimana kak Gery tahu perasaanku terhadapnya “ darimana kakak tahu isi hatiku ini? Tanyaku ketus “ dari Citra, tha kakak harap kamu jangan salahin Citra, dia sangat peduli terhadapmu, dia tak ingin melihatmu bersedih” ternyata Citra yang memberitahu semuanya, aku teringat perkataan citra kemarin “ tha kamu harus belajar untuk berdamai “ perkataan itu sama maksudnya dengan perkataan kakakku , tapi dengan siapa aku haus berdamai . aku menangis sekeras kerasn ya aku frustasi “ tha, jangan nangis, kakak ngga mau lihat kamu nangis “ kak Gery memelukku “ kak aku sayang kakak , aku cinta sama kakak tapi kenapa , kenapa kakak hancurin hati aku ini kak?, apa kurangnya aku untuka kakak ?” “ maaf tha, kini aku sudah punya pacar , aku tak ingin melukai hati orang lagi “ , aku melepas pelukan kak Gery, “ lalu kakak, tak melukai hatiku kah ?, apa ini bukan melukai namanya?” aku kembali emosi “ tha, kamu tahu Citra pernah bertanya kepadaku , apakah aku mencitaimu ?, tapi pertanyaan itu tak bias ku jawab karena ,,,” aku memotong perkataan kak Gery “ karena kakak sudah punya pacar? Sambungku langsung “ bukan, Citra bertanya sebelum aku punya pacar, aku tak bias menjawabnya karena,,” aku tak mau mendengar alas an apapun “ sudahlah kak aku tak butuh alsan mu , karena kini itu tak penting lagi, kak aku harap kakak bahagia. 
Aku sangat saying sama kakak dan sekarang aku merasa lega karena sudah mengatakan semuanya. “ aku tak ingin mendengar perkataan yang akan membuatku sakit hati lagi, lebih baik aku tak tahu jawaban itu selamanya. “ tapi aku belum merasa lega, jika belum mengatakannya, aku…” “ kak” aku menghetikannya, namun kak Gery tak menghiraukannya “ Aku juga mencintaimu Tha, aku sayang sama kamu, tapi aku takut , karena aku tak mau merusak hubungan kakak adik yang terjalin selama ini mungkin sebaiknya begini saja, tetap apa adanya” aku menganis mendengarnya “ udah cukup kakak, aku ngga mau dengar lagi, hiks, hiks hiks” kak Gery kembali memelukku “ Tha kamu tetap adikku yang selalu aku sayang, Tha cinta ini akan aku simpan rapat – rapat dihatiku yang terdalam” aku menangis di dalam pelukannya “ kak , aku akan mengunci cinta ini di hatiku yang paling dalam, ini sebuah perasaan yang berharga untuku , makasih unuk semuanya kak, cinta dan kasih sayang yang kakak berikan “ aku menghapus air mataku , betapa rapuhnya hatiku ini, kini aku tahu aku harus berdamai dengan siapa. 
Citra benar aku harus memulai berdamai dengan hatiku ini,agar aku tak pernah merasakan sakit seperti ini lagi. “ maafin kakak , kakak sayang kamu, jaga dirimu baik baik, kakak janji , kakak akan sesering mungkin negok kamu “ ucapnya lembut. Namun aku tak ingin bertemu dengannya dulu, biarlah ak menata hati ini “ sebaiknya nga usah kak, karena aku perlu waktu untuk menata hatiku kembali, jadi aku tak ingin ketemu kakak dulu, nanti jika semua sudah seperti dulu aku yang akan menemui kakak “ kak Gery sempat kecewa “ baiklah, kakak akan kirim sms atau e-mail kamu, jaga dirimu baik baik, kakak sayang kamu” aku menganguk “ bye , kak hati – hati “ aku melambaikan tangan ,sambil menangis, perlahan air mata ini turun dengan deras, untuk yang terakhir kalinya aku melihat senyum itu untuk ku. Selesai sudah beban dihatiku ini , kini aku ahu aku tak akan pernah bias bersamanya, mungkin kak Gery benar ka di takdirkan sebagai sepasang sahabat atau sepasang kakak adik, namun itu tak membuatku kecewa. Aku selalu bahagia untuk mu kak.

Aku menghampiri citra , citra menepuk bahuku aku segera menghapur air mata ini ‘ aku salut ma kamu tha” aku tersenyum , menatap sahabatku, kupeluk ia erat -erattak aka nada yang menggantikan sosok sahabatku ini, sama halnya dengan kak gery tak akan ada yang menggatikanya sebagai kakakku. “ cit thanks ya, itu semua berkat kamu, oya aku udah tahu dengan siapa aku harus berdamai , dengan hatiku bukan ?” citra menganguk. Kini semua berakhir sudah, tinggal luka yang tersisa dihatiku ni, dan kuyakin suatu saat luka ini akan sembuh dan biarlah waktu yang menyembuhkan luka hatiku ini.
----THE END------